Powered By Blogger

Minggu, 10 April 2011

KETENAGAKERJAAN INDONESIA

1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran
Keadaan ketenagakerjaan di Indonesia pada semester pertama tahun 2009 pada umumnya masih normal dan belum menggambarkan dampak krisis ekonomi global yang terjadi pada saat ini. Aktifitas ekonomi menjelang pemilu legislatif sedikit banyak diduga mempengaruhi penyerapan tenaga kerja pada Februari 2009. Kondisi ini terlihat pada situasi ketenagakerjaan, yang masih diwarnai dengan adanya peningkatan mereka yang bekerja selama setahun terakhir.
Pada bulan Februari 2009, jumlah angkatan kerja mencapai 113,74 juta orang naik 1,79 juta orang dibanding keadaan Agustus 2008, dan naik 2,26 juta orang dibanding keadaan Februari 2008.
Penduduk yang bekerja pada Februari 2009 bertambah sebanyak 1,94 juta orang dibanding keadaan Agustus 2008 dan bertambah 2,44 juta orang dibanding keadaan setahun yang lalu (Februari 2008).
Jumlah penganggur pada Februari 2009 mengalami penurunan sekitar 130 ribu orang jika dibanding keadaan Agustus 2008, dan mengalami penurunan 170 ribu orang jika dibanding keadaan Februari 2008.

Peningkatan jumlah tenaga kerja serta penurunan angka pengangguran telah menaikkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 0,27 persen antara Februari 2008 sampai Februari 2009. 1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran

Keadaan ketenagakerjaan di Indonesia pada semester pertama tahun 2009 pada umumnya masih normal dan belum menggambarkan dampak krisis ekonomi global yang terjadi pada saat ini. Aktifitas ekonomi menjelang pemilu legislatif sedikit banyak diduga mempengaruhi penyerapan tenaga kerja pada Februari 2009. Kondisi ini terlihat pada situasi ketenagakerjaan, yang masih diwarnai dengan adanya peningkatan mereka yang bekerja selama setahun terakhir.
Pada bulan Februari 2009, jumlah angkatan kerja mencapai 113,74 juta orang naik 1,79 juta orang dibanding keadaan Agustus 2008, dan naik 2,26 juta orang dibanding keadaan Februari 2008.
Penduduk yang bekerja pada Februari 2009 bertambah sebanyak 1,94 juta orang dibanding keadaan Agustus 2008 dan bertambah 2,44 juta orang dibanding keadaan setahun yang lalu (Februari 2008).
Jumlah penganggur pada Februari 2009 mengalami penurunan sekitar 130 ribu orang jika dibanding keadaan Agustus 2008, dan mengalami penurunan 170 ribu orang jika dibanding keadaan Februari 2008.
Peningkatan jumlah tenaga kerja serta penurunan angka pengangguran telah menaikkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 0,27 persen antara Februari 2008 sampai Februari 2009. 1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran
Keadaan ketenagakerjaan di Indonesia pada semester pertama tahun 2009 pada umumnya masih normal dan belum menggambarkan dampak krisis ekonomi global yang terjadi pada saat ini. Aktifitas ekonomi menjelang pemilu legislatif sedikit banyak diduga mempengaruhi penyerapan tenaga kerja pada Februari 2009. Kondisi ini terlihat pada situasi ketenagakerjaan, yang masih diwarnai dengan adanya peningkatan mereka yang bekerja selama setahun terakhir.
Pada bulan Februari 2009, jumlah angkatan kerja mencapai 113,74 juta orang naik 1,79 juta orang dibanding keadaan Agustus 2008, dan naik 2,26 juta orang dibanding keadaan Februari 2008.
Penduduk yang bekerja pada Februari 2009 bertambah sebanyak 1,94 juta orang dibanding keadaan Agustus 2008 dan bertambah 2,44 juta orang dibanding keadaan setahun yang lalu (Februari 2008).
Jumlah penganggur pada Februari 2009 mengalami penurunan sekitar 130 ribu orang jika dibanding keadaan Agustus 2008, dan mengalami penurunan 170 ribu orang jika dibanding keadaan Februari 2008.
Peningkatan jumlah tenaga kerja serta penurunan angka pengangguran telah menaikkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 0,27 persen antara Februari 2008 sampai Februari 2009.
 2. Lapangan Pekerjaan
Jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2009 lebih tinggi dibanding keadaan Februari 2008, dan kenaikan terjadi pada sebagian besar lapangan pekerjaan utama, kecuali sektor konstruksi yang mengalami penurunan lapangan kerja sebanyak 120 ribu orang (2,54 persen) dan sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi yang menurun sebanyak 60 ribu orang. Sektor yang mengalami kenaikan terbesar adalah sektor perdagangan yang naik 1,16 juta orang, sektor jasa kemasyarakatan naik 830 ribu orang, dan sektor pertanian naik 340 ribu orang.
Meskipun secara umum dampak krisis global belum tercermin pada situasi ketenagakerjaan (khususnya pengangguran) pada Februari 2009, akan tetapi kenaikan tenaga kerja terutama hanya terjadi pada lapangan kerja tradisional yang tidak membutuhkan keahlian khusus, yaitu sektor pertanian, perdagangan, dan jasa kemasyarakatan.
3. Status Pekerjaan
Secara kasar, kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan klasifikasi ini, maka pada Februari 2009 sekitar 30,51 persen bekerja pada kegiatan formal dan 69,49 persen bekerja pada kegiatan informal.
Dari 104,49 juta orang yang bekerja pada Februari 2009, status pekerjaan utama yang terbanyak adalah sebagai buruh/karyawan sebesar 28,91 juta orang (27,67 persen), berusaha dibantu buruh tidak tetap sebesar 21,64 juta orang (20,71 persen), dan berusaha sendiri sejumlah 20,81 juta orang (19,92 persen), sedangkan yang terkecil adalah berusaha dibantu buruh tetap sebesar 2,97 juta orang (2,84 persen). Jika dibanding keadaan setahun yang lalu, struktur pekerja menurut status pekerjaan relatif stabil namun ada kecenderungan peningkatan pada kelompok kegiatan informal, khususnya pada status berusaha sendiri dan pekerja keluarga.
4. Penduduk yang Bekerja menurut Jumlah Jam Kerja
Secara umum, komposisi jumlah orang yang bekerja menurut jam kerja tidak mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu, namun ada kecenderungan peningkatan jumlah jam kerja pada kelompok 35 jam keatas.
Pada Februari 2009, pekerja dengan jumlah jam kerja 35 jam keatas seminggu yang lazim dianggap sebagai pekerja penuh (full time worker) jumlahnya mencapai 73,12 juta orang atau sekitar 69,98 persen dari total penduduk yang bekerja. Sementara itu penduduk yang bekerja kurang dari 8 jam seminggu porsinya relatif kecil, yaitu hanya 1,58 juta orang, atau sekitar 1,51 persen.
5. Penduduk yang Bekerja menurut Pendidikan
Pada bulan Februari 2009, jumlah penduduk yang bekerja menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan mengalami kenaikan untuk hampir semua golongan pendidikan jika dibandingkan keadaan Agustus 2008, kecuali untuk pekerja dengan pendidikan diploma yang mengalami penurunan sebanyak 100 ribu orang.
Begitu juga jika dibandingkan dengan keadaan setahun yang lalu, dimana penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan mengalami kenaikan untuk hampir semua golongan pendidikan, kecuali pekerja dengan pendidikan SD ke bawah yang menurun sebanyak 190 ribu orang.
Meskipun secara rata-rata terdapat kenaikan tingkat pendidikan pekerja di Indonesia, tetapi jumlah pekerja pada jenjang pendidikan SD ke bawah masih tetap tinggi, pada Februari 2009 jumlahnya masih sekitar 55,43 juta orang (53,05 persen). Pekerja dengan pendidikan tinggi secara absolut jumlahnya masih relatif kecil, pekerja dengan pendidikan Diploma I/II/III hanya sebesar 2,68 juta orang (2,56 persen) dan pekerja dengan pendidikan sarjana hanya sebesar 4,22 juta orang (4,04 persen).
6. Persentase Tingkat Pengangguran menurut Pendidikan
Jumlah pengangguran pada Februari 2009 mencapai 9,26 juta orang atau 8,14 persen dari total angkatan kerja. Secara umum tingkat pengangguran terbuka (TPT) total cenderung menurun dibanding TPT Agustus 2008 sebesar 8,39 persen, dan TPT Februari 2008 sebesar 8,46 persen.
Jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2008, TPT untuk sebagian besar tingkat pendidikan mengalami penurunan, kecuali TPT untuk pendidikan diploma dan universitas yang mengalami kenaikan. Antara Agustus 2008 ke Februari 2009 TPT untuk pendidikan diploma meningkat dari 11,21 persen menjadi 15,38 persen, dan TPT untuk pendidikan universitas naik dari 12,59 persen menjadi 12,94 persen. Pada semester ini TPT untuk pendidikan SMK adalah yang tertinggi yaitu sebesar 15,69 persen.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons